Friday, November 23, 2012

cara membangun vespa



MEMBANGUN VESPA KLASIK

Mendapat Vespa klasik yang bagus, bukan berarti jaminan setelah dibangun hasilnya akan sempurna sebab menurut kebanyakan orang kunci utamanya ada pada cat yaitu hasil pengecatan akhir, bila cacat sedikit aja, si manis jadi ga segar diliat apalagi kalo keliru pilih warna. Makanya melakukan pelaburan rona di bodi juga harus sesuai aturan tapi kalo dapat barang yg masih muluuus dan cat orisinil baru deh kelir asli boleh dipertahankan.

Cara Pengecatan Vespa
Tahap pengecatan menjadi bagian penting yang harus diperhatikan sebelum warna di semprot ke bodi karena ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan. Pertama supaya mudah melakukannya lepas dulu bagian mesin, lantas tanggalkan seluruh kelengkapan orisinil yang menempel jangan lupa simpan ditempat khusus jangan sampai tercecer atau hilang.
biar mudah menguliti sisa cat lama copot dan pisahkan bagian yang menempel ke bodi seperti boks, setang, spatbor dan tangki.

Kupas cat sampai dempul terangkat dan tersisa platnya aja, atau bisa jugak dengan teknik semburan api atau dengan soda api. dari sini akan terlihat bagian mana saja yang sudah kropos, biasanya yang rawan adalah bagian dek, spatbor dan sambungan atau lis boks kalo ada yang kropos mending diganti lempengan plat kemudian di las lagii.

Sekalian luruskan juga bagian bodi yang penyok karena benturan , intinya nat lurus atau sambungan orisinilnya masih keliatan aslinya dan tidak miring. Setelah selesai mengelupas cat dan dempul lama siram cairan epoxi tetapi sebelumnya baluri dulu dengan dempul bagian2 yang tidak rata kemudian amplas untuk meratakan.Usahakan lapisan baru yang menempel ke bodi tipis supaya gak cepat terkelupas. lantas diamkan sehari, HINDARI dempul dan amplas tidak rata , setelah disiram epoxi akan nampak cekungan

Lantas hasil epoxi mulus baru bisa disiram cat dasar beberapa kali sesuai warna yang diinginkan, bila masih ada bagian yg ga rata bisa lapisi dempul lalu ulangi pengecatan sampai benar2 keluar warnanya. Nah! setelah bodi dibalur cat baru bisa dilapisi pernis selain agar awet karena tahan gores juga mengkilapkan permukaannya, biar klop dan sempurna merk pernis disarankan sesuai cat

Dalam pemilihan warna untuk Vespa klasik memang tergantung trend dan selera, untuk model klasik bisa pilih kelir solid sebab lekukan tubuh skuter bisa makin jelas dan makin seksi.

kunci harmonika diatonik


sebelum belajar tentang harmonika. belajar dulu kunci Harmonika Diatonik:
Cara pegang harmonika:

Nah silahkan pilih sendiri dari 4 di atas yang sekiranya enak buat megang harmonika, tapi harap diingat jangan nutupin angka angka yg ada diatas ya gan biar gampang mainnya.

Tuesday, November 6, 2012

Jenis jenis vespa dari tahun ke tahun

gs 150 (1960)



vnb 1 (cepuk) 1960


vnb 2 1961


vbb1 1961


gs 160 MK1 1962


vnb3 1962


vnb4 1962


gs160 mk2 1963-1964


v90 1963


v50 sprinter 1963


v50 1963


vbb2 1963-1965


gl150 1963


vnb5 125cc 1963


super sprint 90 / ss90 1965


vnb6 125 cc 1965


nouva 125cc 1965


super 125cc 1965 (vnc)


sprint 150cc (2 port) 1965


super 150cc 1965


super sport 180cc / ss180 1965


super sprint 50cc / ss50 1966


primavera 125cc 1968


rally 180cc 1968


v50 elestart 1969


v50-R 1969


sprint 50cc 1969


gtr 125cc 1969


sprint veloce 150cc (3 port)


v50 special 1969




Sejarah vespa di Indonesia


Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut.
Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia.
Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru.
Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.
Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.
Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.
Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.
Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.
Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.
Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
Produk 150 GS — kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an — memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.
“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

sejarah tony q rastafara


pasti pernah dngar tentang tony Q kan. yang merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari reggae Indonesia. sejarah karir toni Q ternyata panjang gannn. Pria asal Semarang, lahir di kota kecil di Jawa tengah, Indonesia, terlahir dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih. Lahir dari keluarga sederhana, bakat seni nya telah terihat sejak masa kanak-kanak terutama di dalam bidang seni lukis dan musik.Tony berkenalan dengan dunia musik melalui teman-temannya dan banyak terpengaruhi oleh jenis musik rock dan blues. 
Selepas menyelesaikan pendidikannya di sekolah kejuruan tehnik (STM) Tony memutuskan untuk memulai karier bermusiknya di kota semarang sebagi pemusik jalanan sejak tahun 1980, hingga membuatnya dekat dengan kehidupan musisi jalanan kota Semarang. Di kota kelahirannya tersebut, Tony sempat membuat album kompilasi anak jalanan dengan teman-temannya dan pernah menjuarai beberapa festival musik jalanan.
Karena ingin mencoba tantangan baru dalam bermusik maka dia pun hijrah dan mencoba mengadu nasib ke Jakarta, ibukota Indonesia. Karena kehidupannya yang dekat dengan musisi jalanan, Tony pun kembali masuk ke komunitas yang sama di Jakarta. Dengan bantuan dari seorang teman yang terlebih dahulu berkecimpung di dunia musisi jalanan Jakarta, Tony pun memberanikan niatnya untuk memulai karier musik di Jakarta sebagai pengamen. Menghibur dan bermain musik dari satu tempat ke tempat lainnya di seputaran pinggiran jalan Jakarta.
Di pertengahan tahun 1984, atas anjuran seorang teman, Tony mulai berkenalan dengan musik country dan mulai mencoba memainkan jenis musik yang pada saat itu belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia karena belum banyak musisi yang memainkan genre musik tersebut. Dari eksistensinya bermain musik country, Tony mulai mendapat teman dari kalangan ekspatriat di Jakarta, salah satunya adalah teman-teman dari komunitas kedutaan amerika serikat di Jakarta. Beberapa kali Tony di undang untuk tampil di acara-acara yang diselenggarakan oleh kedutaan amerika serikat dan atas bantuan dari teman-teman di kedutaan dia berhasil mendapatkan undangan untuk bermain di salah satu festival musik country terbesar di amerika yaitu Grand Old Opree yang bertempat di Tennese Amerika Serikat. Akan tetapi dikarenakan kurang adanya dukungan secara finansial, rencana untuk tampil di festival tersebut tidak dapat terealisasikan. Sekian lama bermain musik country Tony mulai merasakan kejenuhan dan merasa bahwa kariernya di musik country tidak berkembang hingga dia memutuskan untuk keluar dari band countrynya dan mulai mencoba mencari jenis musik lain yang lebih sesuai dengan jiwanya.
Tony mulai berkenalan dengan musik reggae di awal tahun 1989, ketika ia jatuh cinta pada sosok legenda musik reggae Bob Marley. Tidak saja terinspirasi dengan musiknya, lirik-lirik lagu dalam setiap Bob Marley benar-benar mengusik naluri bermusiknya, hingga ia yakin untuk memilih berkarier di musik reggae dan mulai mencoba eksis di genre musik tersebut. Di tahun yang sama Tony membentuk band reggae pertamanya yang diberi nama “Roots Rock Reggae”. Band pertamanya tersebut mulai mengawali kariernya dengan main di pub dan cafe-cafe seputaran Jakarta memainkan lagu-lagu milik Bob Marley,Jimmy Cliff dan lain-lain dengan Tony sebagai lead vocal dan lead guitar. Di dalam perjalanannya karier musik reggae nya, Tony sempat membentuk band-band reggae lainnya, seperti “Exodus”, kemudian “Rastaman” dan pada tahun 1994 dia membentuk band yang dikemudian hari ikut membesarkan namanya di dunia musik reggae Indonesia yaitu “Rastafara”.
Dengan Rastafara, karier musik Tony mulai menanjak, dikarenakan pada masa itu sangat jarang musisi band yang memainkan genre musik reggae di jakarta, maka Rastafara cukup dikenal luas di kalangn penikmat musik reggae. Rastafara pada saat itu dianggap sebagai pelopor musik reggae Indonesia dikarenakan merupakan satu-satunya band reggae yang berani untuk membawakan lagu ciptaan sendiri dan berusaha lepas dari bayang-bayang musik reggae ala jamaika dan hampir keseluruhan lagu-lagu Rastafara di ciptakan oleh Tony.
Pada tahun 1995, atas bantuan seorang teman, Rastafara berhasil mendapatkan tawaran untuk rekaman album dari Warner Music Indonesia. Dan akhirnya album perdana bertajuk “Rambut Gimbal” di rilis pada tahun 1996. Album tersebut mendapat respon yang sangat baik, dan berhasil memberikan warna baru dalam industri musik Indonesia yang pada saat itu sedang di dominasi oleh musik Alternative Rock. Hampir semua lagu-lagu di album tersebut diciptakan sendiri oleh Tony ,lirik lagunya kebanyakan bercerita tentang tema sosial, kemanusiaan, cinta dan tema kehidupan masyarakat sehari-hari. Lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah “Rambut Gimbal” sebuah istilah untuk style rambut Dreadlock dalam bahasa asing yang kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia dan menjadi populer dikarenakannya lagu tersebut.
Perbedaan Rastafara pada saat itu dengan band reggae lainnya adalah karena mereka berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan gaya khas Indonesia kedalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae dunia seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang sunda atau Gamelan jawa juga ikut menambah warna musik Indonesia didalam lagu-lagu Rastafara. Aransemen musiknya sepintas juga terlihat mencampurkan unsur-unsur musik melayu.
Pada tahun 1997, kontrak album dengan label musik nya tidak diperpanjang dan Rastafara memutuskan untuk vakum dalam bermusik, hingga akhirnya Tony memutuskan untuk membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara.
Pada tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band additional player. Tetapi kemudian Tony memutuskan untuk bersolo karier dengan tetap membawa nama bandnya Tony Q Rastafara, yang berhasil merilis album secara independent pada tahun 2000 yaitu “Damai Dengan Cinta”. Pada album ke tiganya ini lah Tony mulai menapaki puncak kariernya dalam musik reggae di Indonesia, karena album inilah seorang Professor di bidang musik dari Amerika memberikannya referensi kepadanya untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika. Pihak penyelenggara Festival menyukai lagu-lagu yang ada di album tersebut dan kemudian mengundang Tony untuk tampil diacara tersebut pada tahun 2002, tapi sayang sekali Tony beserta rombongannya tidak mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait dengan Tragedi WTC 11 September di Amerika yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony ke Amerika.
Pada tahun 2003 albumnya yang ke empat berjudul “Kronologi” di rilis, lagu pada album tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis.
Kedekatan Tony dengan aktivis LSM dan NGO seperti Green Peace, WALHI,dan lain-lain memberikannya inspirasi untuk membuat album yang mempunyai visi dan misi sosial dan kemanusian yang lebih mendalam dan berarti. Maka pada tahun 2005 lahirlah album kelimanya yang bertitel “Salam Damai” dengan membawa misi dan visi yang ingin disampaikan tentang perdamaian, dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik reggae dengan unsur musik orchestra tetapi tidak lupa memasukan unsur tradisional yang semakin kental.
Di penghujung tahun 2005, kembali atas bantuan referensi dari teman lamanya, Professor musicology dari Amerika Serikat, salah satu lagu dari album ketiganya “Damai Dengan Cinta” yaitu “Pat Gulipat” berhasil masuk dalam Album kompilasi musik dunia Putumayo World Music dengan titel “Reggae Playground” yang telah dirilis secara Internasional pada bulan Februari 2006. Sebagai satu-satunya wakil dari benua Asia hal ini juga tidak saja mengaharumkan nama Tony Q sendiri tetapi juga nama Indonesia di mata dunia dan khususnya Musik Reggae ala Indonesia juga dapat lebih dikenal secara Internasional.
Setelah sekian lama berkecimpung di dunia indie label, maka Tony pun mencoba untuk kembali merilis albumnya di major label pada tahun 2007 dengan titel “Anak Kampung”.Nuansa album ke enam nya ini masih mencoba untuk memadukan unsur musik reggae dengan tradisional indonesia dan semakin didominasi oleh lagu-lagu yang bertema sosial, membuat musiknya pun banyak digemari oleh masyarakat kelas menengah kebawah terutama mereka yang berasal dari wilayah luar Jakarta.
Basis penggemar yang semakin berkembang, Tony pun mulai mencoba memfasilitasi keinginan penggemarnya dengan membentuk fans club yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga sampai ke negeri tetangga Singapore, Malaysia dan Australia. Pada awal tahun 2009 bertepatan dengan berlangsungnya pesta demokrasi di Indonesia yaitu pemilihan umum Presiden, Tony pun kembali merilis album ke tujuhnya secara independen dengan titel “Presiden” proses rekaman album ini pun sepenuhnya di lakukan di Sydney, Australia. Di album terbarunya tersebut Tony benar-benar ingin memberikan nuansa dan tema politik yang cukup kental demi menyambut dan menanggapi jalannya pemilihan umum Presiden Indonesia.Aransemen musiknya pun semakin bervariasi, Tony kembali bernostalgia dengan musik country, dimana ia coba memasukan unsur gitar banjo khas musik country di album tersebut.
Pada pertengahan tahun 2009, setelah melalui proses yang cukup panjang maka demo lagu yang pernah coba di tawarkan pada sebuah label world musik bernama Cumbancha dari Amerika Serikat milik mantan A&R dari label world music Putumayo, Jacob Edgar,dari Amerika Serikat sejak tahun 2008 pun akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Cumbancha memberikan kesempatan dan tawaran untuk merilis lagu-lagu Tony secara internasional. Album terbaru tony q pada tahun 2012 ini adalah Membentang Sayap

cara stem ukulele dan chord ukulele

Tips dan cara bermain ukulele. ukulele itu ada yg senar 4 ada yang senar 3. kalau ane sih pernahnya main senar 4. kuncinya sama dengan gitar biasa tapi di hilangin aja bagian snar 5 dan 6 nya. sebenarnya ane juga gak hebat hebat amat main ukulele. nih kunci ukulelenya silakan berlatih.


Kalau anda punya ukulele namun tak tau setem, ane akan kasih tau caranya. 


Quote:
lihatlah gambar di atas,
senar G di fret ke dua harus sama seperti senar A,
lalu senar C di fret ke empat harus sama dengan senar E,
berikutnya senar E di fret ke tiga harus sama dengan senar G.

agan harus memahami dulu nada C D E F G A B
c = do
d = re
e = mi
f = fa
g = sol
a = la
b = si

jadi untuk tahap awal dalam setem senar A, agan harus menyamakan nada LA dengan senar A.

lalu setemlah dengan cara seperti gambar di atas.
jiika selesai agan, kembali mencoba bunyikan tiap senar tersebut sesuai nada senar.
karena ukulele terdiri dari senar G C E A maka nadanya SOL DO MI LA, cobalah apakah sama bunyinya ???jika sama…maka selamat bermain…buat agan
akan lanjut lagi di pelajaran yang lainnya…
NB : harus rajin setem supaya peka nada nya gan